Sabtu, 25 Februari 2012

Hidupkan Mesin Menulismu #Satu Jam Menulis Serentak FLP Sedunia


Oleh : Ariani Safitri
           FLP Wilayah Aceh

Menulis adalah salah satu cara penyampaian pesan.  Berbeda dengan komunikasi lisan yang dapat terlihat secara langsung reaksi penerimanya, bahasa tulisan lebih berpeluang untuk menimbulkan reaksi yang beragam.  Seringkali terjadi bias pesan yang disampaikan dalam sebuah tulisan.  Hal ini sangat tergantung pada kemampuan penulis menterjemahkan pikirannya, dan kemampuan pembaca menginterpretasikan tulisan tersebut.  Maka, menjadi penulis tentu saja merupakan keterampilan yang memerlukan latihan terus menerus, sehingga seorang penulis mampu menuangkan pikirannya dalam kata-kata yang tepat, dan tidak menimbulkan salah interpretasi.


Saat ini begitu banyak komunitas menulis on line yang dapat dijadikan sarana berlatih bagi calon penulis.   Begitu banyak calon penulis meramaikan komunitas tersebut, dari berbagai usia.  Dari yang masih kelas 6 SD, sampai yang sudah berumur di atas 40 tahun.  Hal ini menjadi indikator bahwa semakin banyak orang yang ingin menjadi penulis, dengan berbagai motivasinya.  Komunitas on line semacam ini  sangat menunjang bagi tumbuhnya motivasi menulis yang terus menerus.  Namun, bila kita kurang hati-hati, pada akhirnya kita terjebak pada kesibukan dalam komunitas on line, dan melupakan tujuan awal yaitu menulis. 

Komunitas semacam ini pun berpotensi menimbulkan konflik antara komunitas, bahkan sering terjadi konflik antar anggota.  Ketika satu komunitas merasa paling baik, dan mulai mengecilkan komunitas yang lain, maka konflik tak bisa dihindarkan.  Demikian juga dengan sesama anggota komunitas.  Inilah yang perlu kita sikapi dengan hati-hati.  Jangan sampai kita terjebak dalam situasi negatif yang malah menyusutkan semangat menulis.  Satu hal yang harus selalu menjadi pegangan ketika tergabung dalam komunitas manapun, tujuan utama kita adalah meningkatkan kemampuan menulis.  Semua itu tak mungkin tercapai tanpa usaha, menulis, menulis, dan menulis.

Dimanapun kita berada, saat tujuan utama adalah menulis, maka hiruk pikuk yang terjadi tak akan mempengaruhi aktifitas latihan menulis.  Sebagai penulis pemula, keteguhan dalam niat berlatih itu sangat diperlukan.  Perlu kejelian dalam memilih komunitas mana yang mampu memberikan motivasi, dan mana yang berpotensi membuat kita bingung.  Tentu saja semua sangat tergantung pribadi masing-masing penulis.  Pilih komunitas yang paling sesuai dengan karakter kita, dan mampu menghidupkan terus mesin semangat dalam menulis. Menjadi penulis adalah sebuah pilihan, dan saat kita sudah memilih, maka usaha untuk mencapainya adalah keharusan. 

Komunitas apapun yang ada hanyalah sebuah sarana, anda sendiri yang menentukan keberhasilan menjadi penulis atau tidak.  Namun, jika ingin memiliki mesin menulis yang baik diperlukan bensin yang baik.  Bensin itu adalah motivator-motivator di sekitar kita, baik itu teman dalam komunitas, penulis senior, dan masukan ilmu tentang kepenulisan.  Tak ada satu komunitas yang paling baik, yang ada hanyalah komunitas yang sesuai dengan kebutuhan kita sebagai penulis pemula.

Bagi saya, menulis adalah sarana untuk menebarkan nilai-nilai yang saya anggap baik, dan berguna dalam hidup yang dijalani.  Mengabarkan segala hikmah yang saya terima melalui tulisan, dan berharap orang lain dapat memetik manfaatnya.  Untuk itu, komunitas yang dapat menghidupkan semangat itu dalam diri saya menjadi patokannya.  So, apapun komunitas yang anda pilih, pastikan bahwa mesin menulis dalam diri anda tetap hidup.  Tebarkan semangat menulis dimanapun anda berada, tebarkan kebaikan dalam setiap kesempatan.  Abadikan hidupmu dengan tulisan.  Hidupkan selalu mesinmu! :)

Happy Milad FLP ke-15 :)

1 komentar: